SGBN - Dalam waktu belakangan ini rakyat Indonesia dihadapkan
pada kecamuk persoalan, polemik korupsi dan koruptor. Calon KAPOLRI Budi
Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas prilaku korupnya,
melakukan perlawanan dan didukung oleh kekuatan dibelakangnya, yang kemudian
berbuntut panjang hingga mengancam keberlangsungan pemberantasan korupsi yang
sedang berlangsung.
Tanggal 12 Februari 2015, sekitar jam 3 sore, Sentral Gerakan Buruh Nasional menunjukan
sikapnya atas polemik yang berkembang terkait pemberantasan korupsi dengan
melakukan aksi masa di gedung KPK. Atas
kesadaran bahwa salah satu faktor pemiskinan terhadap kaum buruh Indonesia
disebabkan oleh perilaku korup yang umumnya dilakukan kalangan petinggi,
pejabat yang sebagian besarnya berasal dari partai - partai borjuis.
“ Buruh indonesia hingga sampai saat ini terus
termiskinkan, hanya sekedar menginginkan upah yang layak masih harus berjuang
keras bahkan hingga mengorbankan nyawa karena dihadang berbagai rintangan,
tetapi justeru disisi lain, para pejabat yang hidup sudah tidak berkekurangan,
melakukan korup, masih menjadi maling dari hak rakyat, maling kekayaan negara
yang mestinya untuk semua rakyat dan kaum buruh , karenanya kaum buruh merasa
perlu mendukung setiap upaya memberantas korupsi tanpa pandang bulu dan
menghukum seberat - beratnya”. Dengan
megaphone ditangannya Ahmad Saripudin, Ketua Nasional dari Dewan Pengurus
Nasional SGBN lantang menyampaikan orasinya dalam aksi di KPK.
Puluhan buruh yang sebagian besarnya perempuan berseragam
merah, berjejer sambil memegang poster yang bergambar wajah para pelaku korup yang diberi tanda silang
dan memajang juga poster Buruh Melawan
Korupsi.
Aksi dimulai dari pinggir jalan raya depan gedung KPK
dengan menunjukan poster ke arah para pengendara di jalan raya dan sebagiannya
menghadap ke gedung KPK. Tidak berapa lama massa aksi dipimpin oleh Fitri buruh
perempuan anggota SGBN sebagai koordinator lapangan memimpin massa bergerak maju
menuju halaman loby gedung KPK, walaupun sempat ditahan oleh petugas kemanan
setempat dan polisi yang berjaga. Perangkat aksi melakukan komunikasi dan
desakan kepada pihak keamanan dan akhirnya massa aksi berhasil menggeser posisi
aksinya masuk hingga ke halaman depan loby gedung KPK.
Mengambil formasi di undakan anak tangga halaman loby
gedung KPK aksi berlanjut, diselingi orasi - orasi perjuangan dari beberapa
unsur pimpinan dan massa aksi SGBN. Tidak hanya itu, aksi inipun diwarnai
dengan teatrikal yang menggambarkan kehendak pembersihan atau pemberantasan
korupsi dari kaum buruh Indonesia.
Poster bergambar wajah para koruptor satu demi satu
dirobek oleh peserta aksi yang memegang poster dan melemparnya, terus dilakukan
susul menyusul. Hingga berserakan sampah robekan poster bergambar wajah pelaku
korup. Diselingi lagu darah juang yang dinyanyikan bersama oleh massa aksi,
lalu Mpo Nacah, seorang buruh perempuan dari pabrik garmen di bekasi memerankan
buruh yang membersihkan koruptor atau sampah yang mengotori negeri ini. Mpo
Nacah berangsur maju ke arah sobekan poster yang berserakan, sambil membawa
sapu dan serokan sampah serta menyapu sampah yang menjadi simbol dari para
koruptor negeri ini. Dibelakang Mpo Nacah berdiri beberapa buruh perempuan
menagangkat poster bertuliskan Buruh Melawan Korupsi, dengan iringan lagu darah
juang.
Usai teratrikal aksi masih berjalan dan kembali
dilanjutkan dengan orasi perjuangan yang menegaskan bahwa pemberantasan korupsi
tidak boleh berhenti. Setiap kelompok, kekuatan manapun yang menghadang upaya
memberantas korupsi, akan berhadapan dengan kehendak rakyat dan kaum buruh.
Selain itu juga dikemukakan pandangan bahwa pada umumnya pelaku korupsi
dilakukan dan berhubungan dengan partai - partai elit yang bercokol dalam kekuasaan
dan yang menentukan nasib bangsa. Sehingga tidak boleh ke depannya rakyat dan
kaum buruh mempercayai mereka semua, termasuk terhadap Jokowi - JK yang tidak menunjukan
keseriusannya atas pemberantasan korupsi serta anti rakyat, anti buruh.
Sekitar pukul
lima sore aksi di akhiri ditandai kumandang lagu perjuangan kaum buruh sedunia
Internasionale dan yel - yel : Korupsi
!, Berantas Sekarang Juga!; Elit Politik , Gulingkan, Rakyat Berkuasa!; Buruh
Berkuasa, Rakyat Sejahtera!; Hidup Buruh, Hidup Rakyat!, Korlap berteriak
lantang dan disahut massa dengan serentak menggemakan halaman depan loby gedung
KPK yang sempat menjadi perhatian Media Maasa yang berada disekitarnya (Red)
0 komentar:
Post a Comment
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Redaksi SGBN. Kami berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.
Untuk saran, koreksi dan hak jawab, atau pengiriman press rilis, silahkan mengirimkan email ke sgbnweblog@gmail.com